Melintas ke pulau sebrang
Melarikan diri dari hidup yang tampak jalang
Di gugur siang beramai-ramai
Menyulam selat dengan kapal tak berlayar
Menghirup bau garam, bau petualangan
Tanah baru dijajaki di rapatan
Udara atmosfer berlomba-lomba, berjejalan masuk ke lubang hidung kami
Dan memperkenalkan diri sebagai
jejak perjuangan para penjerat ikan
Tanah merah, semakin merah
Sapa kami di ranah pelecut sapi karapan mesti disudahi
tatkala senja telah mati,
memberi tanda dengan semburat darahnya di cakrawala
Meski cuma sebentar saja
hadir kami dirindukan lagi
Buih pantai yang tak rela
terus-menerus melambai
pada punggung lelah kami
Laksana mengucap perpisahan
“Terima kasih dan selamat jalan, datanglah kembali suatu saat nanti,
sambangilah kami lagi”
Dengan menumpang kapal itu lagi
Letih, kami bawa pulang ke istana kami
Sambil membawa kenangan
lembayung sore menutup hari
Di hadapan kami
Sang jendral laksamana laut
berdiri tegap menyambut kami:
“Selamat Datang
di Kota Perjuangan,
Kota Para Pahlawan,
Surabaya...”
Perpus Pusat ITS, 6 Desember 2011
(Made Dani Pradipta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar