Dalam diamku
hatiku membimbingku
tapi pikiranku tak tentu
Segala kekalutan
yang memenuhi kehampaan pikiranku
menjadi satu dalam resahku
Inginku berlari menjauh
tapi itu kan membuat semakin dekat
dengan problematika yang menghadang
Mungkin ku harus menepi dan menyendiri
tuk tenangkan hati
dan mengobati pikiran-pikiran yang terpenuhi
Kemanakah tempat itu
Dimanakah keheningan itu
Apakah ku harus pergi ke hutan
tanpa nyanyian sang gunung
Dan hanya sinar mentari
yang beranjak dari ketakutannya pada malam
yang menemani diri
Apakah ku harus mendekam dalam taman nisan
ditemani para bayang-bayang hantu
dalam intaian wajah pucat sang rembulan
Ataukah ku harus menyelam ke dasar lautan
tanpa desiran ombak pantai
Ku bagaikan seorang malaikat surga
yang terpenjara dalam neraka dunia
Mampukah ku kembangkan sayap-sayap
yang telah terbakar dalam api ini
Sanggupkah ku berlari
dengan jeratan rantai-rantai
yang mengikat tubuhku
Hanya satu harapanku
Ku hanya ingin dapat merasakan
hembusan angin fajar
dan menatap
indahnya lembayung pagi
tanpa ada lagi jeruji yang menghalangi
Akankah Sang Maha Sempurna
mengabulkan pintaku ini
Waru, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar