Piezoelektrik adalah
tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik) tertentu
dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik
berasal dari bahasa yunani piezo atau piezein yang berarti memeras
atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata
yang piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan.
Sumber muatan listrik piezoelektrik merupakan akibat dari efek
piezoelektrik.
Gambar 1.
Piezoelektrik
Tekanan yang
mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan listrik. Pada saat
medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi
dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena
tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik).
Piezoelektrisitas juga dipengaruhi oleh arah dan dimensi, seperti
yang ditunjukan oleh gambar 2 berikut.
Gambar 2.
Pengaruh Arah dan Dimensi Piezoelektrik
Bahan piezoelektrik
dapat terbentuk secara alami (tersedia di alam) atau buatan manusia.
Bahan piezoelektrik alami diantaranya adalah kuarsa (SiO2),
berlinite (AlPO4), gula tebu, garam Rochelle, dan enamel. Sedangkan
bahan piezoelektrik buatan diantaranya adalah gallium ortofosfat
(GaPO4) dan langasite (La3Ga5SiO14).
Gambar 3.
Efek Piezoelektrik Pada Kristal Kuarsa
A.
Bahan Piezoelektrik dan PVDF
Bahan piezoelektrik
dapat mengubah deformasi mekanik menjadi potensial listrik dan
sebaliknya. Timbulnya potensial listrik ini diakibatkan terjadinya
pengkutuban muatan bahan piezoelektrik ketika dikenai tekanan hingga
terdeformasi. Penggunaan bahan piezoelektrik sebagai komponen yang
dapat mengubah getaran ultrasonik ke atau dari getaran listrik
semakin berperan dalam perkembangan industry mekatronika, optik, dan
telekomunikasi. Dari berbagai bahan polimer piezoelektrik,
PolyVinylidene Flouride atau PVDF merupakan bahan yang banyak menarik
perhatian untuk dikaji karena konstanta piezoelektrik dan
elastisitasnya tinggi. Keunggulan lain dari bahan tersebut adalah
tahan terhadap kejutan mekanik karena kelenturannya, sehingga mudah
dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, ringan karena berat jenisnya
rendah dan mempunyai impedansi akustik yang rendah.
Gambar PVDF
Piezoelektrik
B. Sifat PVDF
Polyvinylidene
Fluoride (PVDF) adalah fluoropolimer termolastik dan non reaktif.
PVDF digunakan untuk aplikasi polimer yang membutuhkan kemurnian
tinggi, kekuatan, dan ketahanan terhadap asam, basa, dan panas, serta
melepaskan asap yang rendah ketika pembakaran. Dibandingkan dengan
fluoropolimer lain, PVDF lebih mudah meleleh karena melting pointnya
relatif rendah, yaitu 177°C. Selain itu, PVDF mempunyai densitas
rendah sebesar 1,78 dan juga lebih murah.
Berikut adalah sifat
bahan PVDF sebagai bahan piezoelektrik film:
C.
Struktur PVDF
PVDF adalah polimer
kristalin (CH2
– CF2)n
dan mempunyai 3 bentuk fasa kristal, yaitu fasa α, fasa β, dan fasa
γ. Efek piezoelektrisitas PVDF berkaitan erat dengan bentuk fasa
kristal tersebut. Kenaikan konstanta piezoelektrik sebanding dengan
kenaikan kandungan fasa β dalam bahan karena fasa ini mempunya
polarisasi spontan yang cukup besar dalam unit selnya. Pembentukan
fasa kristal bergantung pada kondisi kristalisasinya dan terjadi
transformasi fasa bolak-balik diantara bentuk-bentuk fasa tersebut.
Gambar
Struktur Kristal PVDF I: fasa
β, II: fasa α, III: fasa γ
Gambar
I, II, dan III menunjukkan struktur kristal dan susunan molekul PVDF.
Bentuk I (fasa β) mempunyai rantai molekul yang tersusun sepanjang
sumbu b dari tipe planar-zigzag. Tipe ini memiliki sedikit defleksi
akibat interaksi sterik antara atom-atom fluor yang tidak terikat
dalam monomer-monomer yang terdekat. Bentuk kristalnya ortorombik.
Densitas kristalnya 1,973 gram/cc dengan titik leleh berkisar dari
191-212˚C. bentuk II
(fasa α)
memiliki bentuk kristal monoklinik dengan sudut β = 90˚. Rantai
molekul dari fasa α mempunyai hubungan simetri invers satu dengan
lainnya, sehingga mengakibatkan momen dipol listrik dari seluruh
kristal saling meniadakan. Densitas kristalnya adalah 1,925 gram/cc
dengan titik leleh berkisar dari 170-190˚C. Bentuk III (fasa γ)
mempunyai bentuk kristal monoklinik dengan tipe planar zigzag.
Densitas kristalnya 1, 945 gam/cc dengan titik leleh 197˚C.
C.
Proses Pembuatan
PVDF
dapat disintesis dari gas monomer vinylidene fluoride melalui suatu
radikal bebas proses polimerisasi, yang dilanjutkan dengan proses
melt casting.
Film
PVDF dibuat dengan menggunakan penekan panas pada 180˚C dan 225˚C.
waktu pengepresan 15 menit. Penarikan film dilakukan dengan alat
tensile
tester.
Temperatur penarikan 80˚C dan draw
ratio
sekitar 5 kali panjang semula. Annealing
dilakukan pada 140˚C. penyearahan momen dipol listrik dilakukan
dengan memanaskan film pada minyak silikon pada 120˚C. Selanjutnya
medan listrik dc (1,5 kV) dinyalakan, 5 menit kemudian temperaturnya
diturunkan sampai temperatur kamar, lalu medan listriknya dimatikan.
mohob sertakan referensinya
BalasHapus